Pembagian kelas IP pada dasarnya dibagi berdasarkan network id dan host id, Karena ip merupakan alamat komputer yang unik didalam jaringan। Network id merupakan sebuh id yang menunjukkan apakan 2 buah komputer atau lebih berada pada jaringan yang sama। Sebagai contoh adalah nomor telepon, network id bisa diumpamakan sebagai kode area pada sebuah nomor telefon dan host id bisa diumpamakan sebagai nomor telefon tersebut. Misal (0355)321456, maka 0355 merupakan network id dan 321456 merupakan host id, itu jika diumpamakan sebuah nomor telefon.Ini digunakan untuk komunikasi antar komputer. Jika dalam 1 Jaringan/network id sama maka komputer bisa berkomunikasi secara langsung. Jika tidak maka komputer tidak bisa berkomunikasi secara langsung karena beda jaringan. jika beda jaringan maka diperlukan alat jaringan yang lain. yaitu router.
Sedangkan host id merupakan alamat spesifik yang unik yang tidak ada yang sama diantara komputer dalam 1 jaringan। Kalau terdapat dua rumah yang nomor telefonnya sama tentu akan membingungkan bukan? Begitu pula dengan IP.
Bagaimana menentukan network id dan host id? Ini tergantung netmask। Untuk membangun sebuah jaringann kita tentunya harus mengisi minimal adalah alamat ip dan netmask agar jaringan yang kita buat bisa berjalan. Itulah fungsinya netmask untuk menentukan mana network id dan mana host id.
Dalam pengisian nomor IP dan Netmask kita menggunakan bilangan desimal, namun sebenarnya angka2 yang digunakan untuk membedakan network id dan host id adalah angka biner, maka penjelasan ini akan menggunakan angka biner। Misal sebuah komputer mempunyai alamat ip 192.168.2.10 dan netmak 255.255.255.0 manakah yang merupakan network id dan yang mana yang merupakan host id.
Untuk nomor id diatas sangat mudah untuk di tebak, network id adalah 192.168.2 sedangkan host id adalah 10. namun perlu anda ketahui, bahwa dasar penentuan host id dan netwok id yang utama adalah dengan biner, jika kita gunakan biner maka
IP 192.168.2.१० = 11000000.10101000.00000010.00001010
Netmask 255.255.255.0 = 11111111 11111111 11111111 00000000
Perhatikan kedua susunan bilangan biner diatas. Untuk bilangan biner netmask yang berisi angka 1 merupakan network id untuk nomor ip di atasnya, jadi network id ip tersebut adalah 11000000 10101000 00000010 kalau dijadikan ke bilangan desimal adalah 192.168.2. Jadi untuk dan netmask yang bernilai 0 digunakan untuk menunjukkan host id। Host id ip tersebut adalah 00001010 kalau dijadikan desimal adalah 10.
Contoh diatas merupakan contoh yang mudah, karena kita bisa langsung menebak tanpa harus merubah kedalam biner, namun itu hanya sebagi contoh untuk memperjelas pemahaman anda। Pembagian kelas ip ada 5 namun yang banyak digunakan hanya tiga yaitu kelas A, B dan C. Untuk 2 kelas yang lain adalah D dan E, keduanya digunakan untuk tujuan khusus.
Kelas A
Kelas A IP address diawali oleh sebuah bit yang bernilai 0 kemudian 7 bit sebagai network id dan 24 bit sebagai host id
Kelas B
Kelas B IP address ditandai dengan 2 bit yang masing masing adlah angka 1 dan 0, serta 14 bit network id dan 16 bit sebagai hot id.
Kelas C
Kelas C IP address ditandai dengan 2 bit yang diawali 1 dan sebuah bit 0, 21 bit network id dan 8 bit host id.
Untuk pembagian kelas ip pada umumnya adalah kelas A,B dan C yang dengan mudah bisa ditentukan mana host id dan mana network id. Namun pada hal yang khusus misalnya subneting kita tidak bisa secara langsung menentukan network id dan host id, kita harus merubahnya kedalam biner. Bagaimana dengan nomor ip 192.168.5.2 dengan netmask 255.255.255.240 ?? tentu akan lebih sulit, maka kita harus menggunakan biner untuk menentukan host id dan नेत्वोर्क id. Selamat Mencoba.
Pembagian kelas IP address?
Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka 0 sampai dengan 127.
Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
Kelas B
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 128 – 191.
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70
Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 192 – 223.
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 – 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
July 2, 2006, 10:59 pm
Internet [International Network] merupakan sebuah “jaringan raksasa†yang terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu dengan yang lain. Untuk dapat saling berkomunikasi masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan dimana kartu jaringan ini mempunyai no identitas yang unik. sebagai contoh no ID kartu jaringan yang penulis miliki adalah 00:50:FC:FE:B1:E9 susah sekali untuk ditulis ataupun diingat kan ?? dan tentunya kita akan sangat kesulitan bila harus mengingat semua no ID kartu jaringan yang ada. Untuk memudahkan hal itu maka digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer dimana setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan no IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan no ID kartu jaringan kita.
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field yaitu :
- net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
- host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja no IP 192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4294967296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan ID-NICnya menjadi sebagai berikut ini :
- Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id.
- Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
- Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
- Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk untuk mendukung multicast.
- Alamat IP kelas E dimuladi dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen.
Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas “Private IP†dan “Public IPâ€, dimana “Private IP†adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN [Local Area Network] dan tidak dikenal oleh Internet sedangkan “Public IP†adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan Internet [jaringan di luar LAN]. Sehingga apabila “Private IP†mengadakan komunikasi dengan “Public IP†atau Internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut dengan NAT [Network Address Translation].
Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IP-Default yang akan digunakan sebagai loopback. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost, alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.
Network ID dan Host ID Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal : network ID (identitas jaringan ) dan Host ID (identitas Host dalam jaringan tersebut ) dari suatu IP address.
a. Kelas A
Karakteristik :
Byte pertama : 0 – 127
Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP :1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
Cara membaca IP address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah :
Network ID = 113
Host ID = 46 . 5 . 6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
Dengan panjang host ID yang 24 bit, network dengan IP address kelas A ini dapat menampung sekitar 16 juta host.
b. Kelas B
Karakteristik :
Byte pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP address pada tiap kelas B
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar.
Cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 ialah :
Network ID = 132.92
Host ID = 121 . 1
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 121 . 1 pada network nomor 132 . 92
Dengan panjang host ID yang 16 bit, network dengan IP address kelas B ini dapat menampung sekitar 65000 host.
Kelas C
Karakteristik :
Byte pertama : 192 – 223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 192 .0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jarigan berukuran kecil (misalnya LAN). Tiga bit pertama dari IP address kelas C selalu berisi 111. bersama 21bit berikutnya, anka ini membentuk network ID 2 bit. Host-ID ialah 8 bit terakhir.
Dengan konfigurasi ini bisa dibentuk sekitar dua juta network dengan masing-masing network memilki 256 IP address.
Kelas D
Karakteristik :
Byte inisial : 224 – 247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast (RFC 1112)
IP address kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D di set 1110. Bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.
Kelas E
Karakteristik :
Byte inisial : 248 – 255
Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan ekperimental
IP address kelas E tidak digunakan untuk umum. 4 bit pertama IP address ini diset 1111.
Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan Host ID
- · Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan untuk keperluan loopback.
- · Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 255 (seluruh bit di set 1)
Seluruh bit dari network ID dan Host ID tidak boleh semuanya di set 1. Jika hal ini dilakukan, network ID atau Host ID tersebut akan diartikan sebagai alamat broadcast.
- · Network ID dan Host ID tidak boleh 0 (nol)
Network ID dan Host ID tidak boleh semua bitnya 0 (nol). IP address dengan Host ID 0 diartikan sebagai alamat network.
- · Host ID harus unik dalam satu network
Dalam satu network, tidak boleh ada dua host yang memiliki Host ID yang sama.
Subnetting
Subnet mask ialah angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
- · Membedakan network ID dan Host ID
- · Menunjukkan letak suatu Host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar
Subnet mask untuk tiap kelas IP address
Kelas IP Bit Subnet Mask Subnet dalam
Address Decimal
A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
Sebagai contoh, misal di kelas B network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0 dimana oktet ketiga diselubung dengan 224. maka dapat di hitung dengan rumus 256-224=32. maka kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32, 64, 128, 160, dan 192. Dengan demikian kelompok IP address yang dapat dipakai adalah:
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254
Atau akan lebih mudah dengan suatu perumusan baik dalam menentukan subnet maupun jumlah host persubnet.Jumlah subnet = 2n-2, n = jumlah bit yang terselubung.
Jumlah host persubnet = 2N-2, N = jumlah bit tidak terselubung
Sebagai contoh, misalnya suatu subnet memiliki network address 193.20.32.0 dengan subnet mask 255.255.255.224. Maka:
Jumlah subnet adalah 6, karena dari network address 193.20.32.0 dengan memperhatikan angka dari oktet pertama yaitu 193, maka dapat di ketahui berada pada kelas C. dengan memperhatikan subnetmask 255.255.255.224 atau 11111111.11111111.11111111. 11100000 dapat diketahui bahwa tiga bit host ID diselubung, sehingga didapat n = 3 dan didapat:jumlah subnet = 23-2 = 6.
Sedangkan untuk jumlah host persubnet adalah 30, ini didapat dari 5 bit yang tidak terselubung, maka N = 5 dan akan didapat: jumlah host per subnet = 25-2 = 30.
Bit terselubung adalah bit yang di wakili oleh angka 1 sedangkan bit tidak terselubung adalah bit yang di wakili dengan angka 0.
Filed under: Education | Leave a comment »